Rabu, 02 Mei 2012

INOVASI PENDIDIKAN di INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi di artikan pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang ada berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah di kenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
Adapun pengertian inovasi pendidikan di maksudkan di sini ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada dari hal sebelumnya serta sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka mencapainya tujuan tertentu dalam pendidikan.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas lebih jauh tentang inovasi pendidikan  yang meliputi pengertian dan hakikat inovasi pendidikan, masalah-masalah yang menuntut inovasi pendidikan, faktor- faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan, contoh pelaksanaan inovasi pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
ü  Apa pengertian dan hakikat inovasi pendidikan ?
ü  Apa masalah-masalah yang menuntut inovasi pendidikan ?
ü  Apa faktor- faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan ?
ü  Bagaimana contoh pelaksanaan inovasi pendidikan ?

C.     Tujuan
ü  mahasiswa dapat mengetahiu pengertian dan hakikat inovasi pendidikan
ü  mahasiswa dapat menganalisis masalah-masalah yang menuntut inovasi pendidikan
ü  mahasiswa dapat mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan
ü  mahasiswa dapat memberikan contoh pelaksanaan inovasi pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAN HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa inovasi di artikan pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang ada berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah di kenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
Adapun pengertian inovasi pendidikan di maksudkan di sini ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada dari hal sebelumnya serta sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka mencapainya tujuan tertentu dalam pendidikan.
Dalam konteks ini, pengertian inovasi di samakan dengan pembaharuan, meskipun pada essensinya antara inovasi dengan pembaharuan punya pengertian sedikit berbeda, di mana biasanya pada inovasi perubahan- perubahan yang terjadi hanya menyangkut aspek- aspek tertentu, dalam arti lebih sempit dan terbatas, sedangkan pembaharuan biasanya perubahan yang terjadi adalah menyangkut berbagai aspek bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan secara total atau keseluruhan. Jadi skope pembaharuaan pada dasarnya adalah lebih luas.
Sebagai tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber- sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistemperlu  di tingkatkan agar semua tujuan yang telah di rencanakan dapat di capai dengan sebaik- baiknya. Tujuan yang di rencanakan megharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil- hasil yang ingin di capai, yang sedapat mungkin bisa di ukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan.

B.     MASALAH-MASALAH YANG MENUNTUT INOVASI
   Pada dasarnya banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan di
Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa di pungkiri mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia
2.      pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan- perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai
3.      Meningkatnya Animo Masyarakat Untuk Memperoleh Pendidikan Yang Lebih Baik
Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang di hadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, yang salah satu penyababnya adalah kemajuan Iptek.
4.      Menurunnya Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yng di rasakan makin menurun yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya sejumlah perubahan, sebab bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
5.      Kurang adanya Relevensi Antara Pendidikan dan kebutuhan Masyarakat yang sedang Membangun. Bagaimanapun dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar- benar mampu di harapkan, terutama yang siap pakai dengan di bekali skill yang di perlukan dalam pembangunan.
6.      Belum Mekarnya Alat Organisasi yang Efektif, serta belum Tumbuhnya suasana yang Subur dalam Masyarakat untuk Mengadakan Perubahan- perubahan yang di tuntut oleh Keadaan sekarang dan yang Akan datang

C.    FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang di dasarkan atas usaha
usaha sadar, terencana, berpola,dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan zamannya. Dalam inovasi pendidikan, gagasan baru sebagai hasil pemikiran kembali haruslah mampu untuk memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan oleh cara- cara disional yang bersifat komersial.
       Inovasi pendidikan di samping sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan dan tuntunan zaman juga merupakan usaha aktif untuk mempersiapkan diri dan menghadapi masa datang yang lebih memberikan harapan sesuai dengan cita-cita yang di inginkan.
1.      Visi Terhadap Pendidikan
 Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia sebagai mahluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang di alaminya.
Usaha dan tujuan pendidikan di landasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga- lembaga penyelenggaraan pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Manusia Indonesia, warga masyarakat dan warga Negara yang lengkap dan utuh harus di persiapkan sejak anak masih kecil dengan upaya pendidikan.Tujuan pendidikan di abdikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat dan kepentingan Negara.
Dengan demikian pandangan dan harapan orang tua terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang terhadap pendidikan masa lampau atau waktu yang akan datang. Perbedaan pandangan ini erat hubungannya, kalau tidak justru harus di sebut berdasar atas Falsafah mengenai manusia dan kemanusiaan pada zamannya masing-masing.
2.      Faktor Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk yang cepat merupakan factor yang sangat menentukan dan berpengaruh besar terhadap penyelanggaraan pendidikan, karenanya menuntut adanya pembaharuan- pembaharuan di bidang pendidikan .
Dengan pertambahan penduduk berarti pula pertambahan tenaga usaha kerja. Pendidikan dalam konteks ini lebih di tuntut kemampuannya mengembangkan system pendidikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan tenaga kerja. Tanggung jawab ini sebenarnya bukan saja pada pendidikan, namun pendidikan dapat melepaskan salah satu tugasnya untuk mempersiapkan anak muda menjelang kehidupannya dalam masyarakat secara mandiri dan bertanggung jawab.
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan sebagaimana di kemukakan di atas. Banyak masalah- masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun masalah- masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah:
                     a.            Kekurangan Kesempatan Belajar
                    b.            Masalah Kualitas Pendidikan
                     c.            Masalah Relevansi
                    d.            Masalah Efisiensi Dan Efektivitas
3.      Perkembagan Ilmu Pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru di tandai dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologio. Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat jalannya . Tanggapan yang biasa di lakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukan penemuan dan teori baru ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah- masalah yang baru.

4.      Tuntutan Adanya Proses Pendidikan yang Relevan      
Sebagaimana telah di kemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi Di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh baik disekolah maupun di luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berartijustru tidak dapat diperoleh di sekolah, terutama yang menyangkut pengembangan profesi dan keterampilan, seperti pengembangan karir, profesi tertentu dan sebagainya.




D.    BEBERAPA CONTOH PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
1.      Proyeksi Perintis Sekolah Pembangunan
PPSP mulai ada sejak tahun 1971 di bawah pimpinan sebuah team beranggotakan 11 orang yang diketahui oleh jendral pendidikan . sebagai landasan bertolak saat itu adalah “basic memorandum  mentri pendidikan dan kebudayaan” yang bridikan gagasan-gagasan baru tentang struktur dan metodologi pendidikan.
Semua proyek inj dimaksudkan untuk mencobanya bentuk system persekolahan komprehensif dengan nama “sekolah pembangunan”, kerangka system itu secara umum digariskan malalui surat keputusan mentri P dan K nomor 0172 tahun 1791. dalam surat keputusan tersebut, terdapat beberapa pokok pikiran mengenai hakikat sekolah pembangunan yang menyangkut relevansi sekolah dengan kebutuhan masyarakat, yaitu:
a.       Adanya integrasi antara sekolah dan masyarakat serta pmbangunan.
b.      Sekolah menghasilkan tenaga terdidik sehingga dapat merupakan tenaga kerja produktif
c.       Sekolah mnghasilkan manusia  terdidik dengan pengertian kesadaran ekologi, baik lingkungan sosial maupun, fisik maupun biologis.
d.      Sekolah menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan, merangsang sesuai dengan tuntutan zaman untuk pendidikan watak, pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, kemampuan berkomunikasi, dan kesasdaran ekologi.
e.       Sekolah menciptakan keseimbangan fisik emosional intelektual, cultural, dan spiritual, serta keseluruhan pembangunan masyarakat.
f.       Sekolah memberi sumbangan ketahanan nasional dan ikut serta dalam pembangunan  masyarakat.
Ada delapan PPSP yang diserahi tugas percobaan ini, ialah sekolah dasar dan sekolah menengah percobaan pada maisng-masing IKIP di Padang, Jakarta, bandung, semarang, yogyakarta, Surabaya, malang dan ujung pandang.
Melalui delapan PPSP ini akan disusun sekolah dasar dan menengah yang:
a.       Efektif dan relefan dengan kebutuhan masyarakat dan indifidu yang diwujudkan melalui program-program pendidikan yang sesuai.
b.      Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup.
c.       Efisiensi dan realistis sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh keluarga masyarakat dan pemerintah.
Yang menjadi sasaran pembaharuan system pendidikan melalui PPSP ini meliputi beberapa komponen dan elemen. Kurikulum adalah satu diantara elemen instrumental yang sangat menentukan keberhasilan system pendidikan tersebut. Tetapi kurikulum itu sendiri terdiri dari beberapa sub elemen yang saling berkaitan, diantaranya adalah:
a.       Tujuan yang ingi dicapai
b.      Materi yang diberikan
c.       Garis-garis besar program pengajaran
d.      System penyampaian atau strategi pengajaran
Adapun jenjang pendidikan yang dipakai dalam PPSP ialah jenjang SD dengan lama belajar 8 tahun, dan jenjang pendidikan menengah (setingkat dengan SMTA) dengan lam a belajar 3 tahun. Sebagai sasaran populasi terakhir dari proyek ini, ialah semua aak sekolah dasar dan sekolah menengah di Indonesia. Dalam tahap percobaan akan diambil dari delapan sekolah dasar dan sekolah menengah di delapan PPSP. 

2.      Pengajaran Dengan System Modul
modul merupakan program pengajaran mengenai suatu satuan bahasn yang sengaja disusun secara sistematis, oprasional terarah untuk digunakan oleh anak didik. Modul ini disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
System pengajaran dengan modul ini, bertujuan  terutama untuk meningkatkan  efisiensi dan efektifitas belajar mengajar disekolah, utamanya yang berkaitan dengan penggunaan waktu, dana, pasilitas dan tenaga secara tepat guna dalam mencapai tujuan secara optimal.
Dalam konteks pengajaran modul ini,  dimana peranan guru dan murid dalam satu system pengajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
a.      Bagian-bagian modul
Dalam suatu modul mencangkup satu set program yang digunakan oleh sisawa dan satu pedoman cara penggunaan modul yang digunakan oleh pendidik atau guru. Adapun program yang disusun untuk murid terdiri dari:

ü  LKS (lembaran kegiatan siswa)
ü  lembar kerja
ü  kunci lembaran kerja
ü  lembaran test
ü  lembaran jawaban
ü  kunci jawaban
b.      murid  dan peranannya dlam pengajaran system modul
melalui system modul ini,pada dasarnya setiap siswa endapatkan kesempatanm lebih banyak untuk belajar sendiri, membaca uraian dan petunjuk didalam lembaran kerja siswa, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau menyelesaikan tugas-tugas yang harus diselesaikan, dan mengecek apakah setiap tugas benar atau tidak.
c.       Peranan guru dalam system pengajaran modul
Dalam system pengajan modul guru tugasnya bukanlah untuk menyampaikan pelajaran kepada parasiswa sebagaimana halnya dalam system biasa. tugas utama guru dalam  sistem pengngajaran modul ialah mengorganisasi dan mengatur peroses belajar , antara lain
  1. menyiapkan situasi belajar yang sesuai
  2. membantu para siswa yang memngalami kesulitan di dalam memahami isi modul atau melaksanakan tugas
  3. melaksanakan penilayan terhadap setiap siswa

3.      Proyek Pamong
Pamong merupakan singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat , orang tua dan guru. Proyek ini merupakan progam bersama antara pemerintah indonesa dengan INNOTECHA (education innvovation and technologi)
Peroyek pamong diadaka dengan dilatarbelakang bahwa hampir separo dari jumlah anak-anak di Asia Tenggara tidak dapat menyelasaikan pendikdiknyah disekolah dasar. langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan tersebut mungkin dengan cara memperbanyak gedung sekolah, yang bisa berarti memperluas cara mengajar tradisional


4.      SMP Terbuka
SMP terbuka merupakan sekolah  menegah umum tingkat pertama, yang kegiatan belajarnya sebagian diselenggarakan di luar gedung sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi ysng terbatas antara guru dan murid. Lahirnya SMP terbuka dilatar belakangi oleh pemikiran untuk menampung anak-anak lulusan SD yang tidak tertampung di SMP biaa, yang pada mulanya ada beberapa alternative yang coba di identifikasikan, yaitu
a.       Penambahan daya tampung SLTP yang dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru juga dengan meningkatkan efisiensi internal.
b.      Peningkatan daya tampung sekolah-sekolah swasta
c.       Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespondensi, modul, siaran radio, siaran televise dan sebagainya.
d.      Pembukaan kursusu-kursus keterampilan praktis diluar sekolah sebagai jalan penyaluran ke masyarakat.
Sekolah terbuka ialah suatu sub sistem pendidikan formal yang tujuannya di dasarkan pada SMP formal yang dapat diselenggarakan di luar gedung sekolah atau diorganisir secara non formal dengan menggunakan kurikulum yang berlaku di SMP

5.      Kuliah Kerja Nyata(KKN)
Di dalam keputusan presiden RI nomer 11 tahun 1974 tentang REPELITA 11, bagian 111 bab XX11 tercantup pola dasar KKN dan pengertiannya yaitu; KKN sebagai intra kulikuler di laksanakan dengan penempatan mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan-kesatuan antar disiplin ilmu pengetahuan (interdisipliner) di daerah-daerah yang meliputi sejumlah desa untuk waktu tertentu (misalnya 6 bulan). Para mahasiswa disiapkan terlebih dahulu dalam berbagai bidang keterampilan, sehingga disamping keahliannya dalam jurusan masing-masing, mereka dapat kemampuan untuk memecahkan problem yang di capai di desa dengan cara menyeluruh, dibawah koordinasi dari para dosen pembimbing.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa KKN adalah sala satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian pada masyarakat dengan pendidikan danpenelitian, yang terutama oleh mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah, dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakulikuler.

6.      Radio Pendidikan
Munculnya siaran radio pendidikan ini mula-mula karena bertitik tolak dari pemikiran bahwa tugas guru bukanlah tugas ringan, dan ia pun harus belajar kontinu agar dapat mengikuti perkembangan profesinya. Siaran radio pendidikan itu sendiri khusus ditunjukan kepada guru sekolah dasar.
 Ada beberapa tujuan penyelenggaraan radio pendidikan yaitu:
a.       Menunjang penataran tahap muka yang diselenggarakan oleh proyek pembinaan sekolah dasar.
b.      Memperkaya sumber belajar maupun bahan-bahan penataran yang ada, menjaga kesinambungan pembinaan kemampuan serta menetapkan penataran yang telah diikuti oleh para guru di lapangan.
c.       Meningkatkan penyebaran penataran guru secara lebih merata cepat ke darah-daerah yang sukar yang di jangkau secara fisik.
d.      Menjalin terpeliharannya kontak antar sesama guru, dan antar guru dengan sumber belajar dalam hal ini para pengasuh siaran radio pendidikan.
Siaran radio pendidikan berisikan bahan-bahan untuk melaksanakan kurikulum bidang studi bahasa Indonesia, PMP, IPS, IPA, matematika, dan ilmu-ilmu keguruan (pendidikan umum). Kecuali itu, disiarkan juga program kebijakan setempat yang berisikan jawaban atas masalah-masalah yang ditanyakan oleh para guru peserta siaran radio pendidikan.

7.      Televisi Pendidikan
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi akan mempengaruhi berbagai sector kehidupan masyarakat, sehingga mau tidak mau orang harus berupaya menyesuaikan diri, minimal barangkali dapat memanfaatkan produk dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Tidak terkecuali dunia pendidikan, di tengah maraknya perkembangan pertelevisian di Indonesia, maka dunia pendidikan berkeinginan memanfaatkan televise tersebut sebagai media dalam pelaksanaan pendidikan.
8.      Sekolah Unggulan
Kelahiran sekolah unggulan (termasuk SMU plus dan yang bercirikan unggulan lainnya) pada dasarnya tidak terlepas dari upaya peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, terutama menyongsong pembangunan jangka panjang (PJP) 11 dan diresmikan program wajib belajar 9 tahun. Bahkan didalam undang-undang No 2 tahun 1989 Sendiri pasal 8 ayat 2 di sebutkan ; warga Negara yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus.
Salasatu tujuan sekolah unggulan adalah menjaring dan sekaligus mengembangkan kader-kader bangsa.
































DAFTAR PUSTAKA

·         Hasbullah. 2003. Dasar-dasar ilmu pendidikan . Jakarta: PT. Raja grafindo persada
·         Danim, sudarwan. 2002. Inovasi pendidikan. Jakarta: Pustaka setia
·         Suwarno. 1992. Pengantar umum pendidikan. Jakarta: PT. Rineka cipta







   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar